Masjid Jami' Matraman, Jakarta terletak di jalanMatraman dalam 2, kelurahan Pegangsaan, kecamatan Menteng, kotamadya Jakarta Pusat, propinsi DKI Jakarta 10320.
Lihat peta lokasi Masjid Jami' Matraman, Jakarta di peta yang lebih besar
Masjid Jami Matramanberukuran sekitar 31 m x 36 m. Masjid Jami Matraman merupakan salah satu Masjid tertua dan bersejarah di Jakarta yang masih terjaga keasliaannya. Meskipun sejauh ini ada pemugaran pada beberapa bagian gedung yang rusak. Termasuk menambah lantai menjadi 2 lantai, untuk keperluan pendidikan Islam
Masjid Jami Matraman didirikan oleh bekas pasukan Sultan Agung Mataram yang menetap di Batavia yang waktu itu menyerang batavia. Nama wilayah Matraman konon berasal dari tempat perkumpulan bekas pasukan Mataram. Untuk menjalankan aktivitas keagamaan bekas pasukan Mataram mendirikan sebuah Masjid di kawasan tersebut. Masjid yang didirikan pada tahun 1837 diberi nama Masjid Jami Mataram atau Mataraman yang artinya Masjid yang digunakan para abdi dalem Keraton Mataram. Selain itu, pemberian nama tersebut dimaksudkan untuk menandakan bahwa masjid itu didirikan oleh para bekas pasukan Mataram.Seiring perubahan zaman dan perbedaan dialek, nama Masjid Mataram pun berubah nama menjadi Masjid Jami Matraman.
Masjid Jami Matraman juga pernah dijadikan tempat pertemuan para pejuang. Bahkan, mantan Presiden Soekarno kala masa perjuangan, menjadikan masjid itu sebagai tempat perkumpulan untuk mengadakan rapat dan menyusun strategi malawan kolonialisme. Keaslian Masjid Jami Matraman masih terlihat dari bagian depan gedung masjid yang belum pernah direnovasi. Pada jaman dahulu masjid itu merupakan masjid paling bagus di kawasan tersebut, dengan perpaduan gaya arsitektur masjid dari Timur Tengah dan India. Jika dilihat dari depan akan nampak bangunan seperti benteng dan pada dinding tembok mimbarnya dipenuhi dengan tulisan kaligrafi serta terlihat pula bentuk kubah bundar. Pada awal abad 18-an, masjid itu diresmikan oleh Pangeran Jonet (ahli waris Pangeran Diponegoro).
Di dalam Masjid Jami juga masih tersimpan kalender yang terbuat dari kayu bertuliskan bahasa Arab dan angka nasional. Kalender ini biasa digunakan oleh orang Mataram untuk mengetahui hari dan sampai sekarang pun masih digunakan sebagai ciri khas dari Masjid Jami yang punya nilai histori tinggi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar